CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Pages

Rabu, 15 Agustus 2012

Perilaku Konsumen


Sebelum kita lanjut kan mengenai perilaku konsumen (PK), apa itu perilaku konsumen???.... Perilaku Konsumen yaitu Interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungan dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka.
Dan mengapa kita mempelajari ilmu perilaku konsumen(PK)???  ,,, Karna dengan mempelajari PK produsen akan lebih mudah menganalisis konsumen,dan membantu pemerintah dalam membuat peraturan-peraturan dan hukum yang bisa menjamin hak-hak konsumen dan memperdalam pemahaman tentang faktor-faktor psikologi,sosiologi dan ekonomi yang mempengaruhi semua perilaku konsumen.)
Lalu pihak-pihak yang berkepentingan dengan PK. Ada dua kelompok yang tertarik pada studi analisis PK yaitu:
Ø  Kelompok riset dasar/para periset akademik
Ø  Kelompok riset yang berorientasi aksi dipech menjadi  3 yaitu:
§  Organisasi pemasaran yang berorientasi bisnis
§  Organisasi pemerintah dan politik
§  Konsumen/individu konsumen
Perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pertukaran barang, jasa, pengalaman serta ide-ide.
Menurut The America Marketing Assocciation bahwa perilaku konsumen adalah interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka.
Pemasaran altruistik (Altruistik marketing) , suatu bidang studi yang (1)Meneliti penyebab kelalaian perilaku konsumen dan (2) Mengaplikasikan penemuan-penemuan untuk mengembangkan metode pemeliharaan  dan pencegahan guna mengurangi tindakan yang membahayakan dan merugikan konsumen.
Alasan mempelajari perilaku konsumen
1.       Analisis konsumen harusnya menjadi dasar manajemen pemasaran.  Analisis ini akan membantu para manejer untuk:
a. Mendesain bauran pemasaran.
 b. Mensegmentasi pasar bisnis.
c. Memposisikan dan membedakan produk.
d. Melaksanakan analisis lingkungan.
e. Mengembangkan studi riset pasar.
2.       Perilaku konsumen harus memainkan peranan yang penting dalam      pengembangan kebijakan publik.
3.       Studi perilaku konsumen akan memungkinkan seseorang menjadi konsumen yang lebih efektif.
4.       Analisis konsumen memberikan pengetahuan menyeluruh tentang perilaku      manusia.
Studi perilaku konsumen juga memberikan tiga jenis informasi :
a. Orientasi konsumen.
b. Fakta-fakta tentang perilaku manusia.
c. Teori-teori yang menjadi pedoman proses  pemikiran.
Ada dua kelompok yang tertarik pada studi analisis perilaku konsumen yaitu:
1)      Kelompok yang pertama, yaitu kelompok riset dasar, terutama para periset akademik yang tertarik mempelajari perilaku konsumen sebagai suatu cara mengembangkan pengetahuan yang unik tentang aspek perilaku manusia.
2)      Kelompok yang kedua, yaitu  kelompok riset yang berorientasi-aksi, dipecah    menjadi tiga :
·         Organisasi pemasaran,yang mencakup bukan hanya berorientasi bisnis,tapi juga organisasi lain yang lebih dominan aspek sosial dibandingkan aspek bisnis seprti rumah sakit, museum, dll.
·         Organisasi pemerintah dan politik, termasuk didalamnya departemen-departemen pemerintah yang berhubungan dengan kesejahteraan rakyat dan parpol.
·         Konsumen, individu konsumen dan pembeli berbentuk organisasi yang menukarkan sumber daya untuk berbagai macam barang dan jasa.
Konsumen biasanya dapat dipengaruhi oleh kelompok referensi mereka dengan tiga cara yaitu:
Ø  Kelompok referensi yang memperlihatkan pada seseorang perilaku dan gaya hidup baru
Ø  Kelompok referensi yang dapat mempengaruhi sikap dan konsep jati diri seseorang karena orang tersebut umumnya ingin “beradaptasi”
Ø  Kelompok yang ingin menciptakan tekanan untuk menyesuaikan diri yang dapat mempengaruhi pilihan produk dan merek seseorang.
Teori motivasi  Freud, mengasumsikan bahwa kekuatan-kekuatan psikologis yang sebenarnya membentuk perilaku manusia sebagian besar bersifat dibawah sadar.  Freud melihat bahwa seseorang akan menekan berbagai keinginan seiring dengan proses pertumbuhannya dan proses penerimaan aturan sosial.  Keinginan-keinginan ini tidak pernah berhasil dihilangkan atau dikendalikan secara sempurna, dan biasanya muncul kembali dalam bentuk perilaku-perilaku neurotis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar