Sebelum kita
lanjut kan mengenai perilaku konsumen (PK), apa itu perilaku konsumen???.... Perilaku
Konsumen yaitu Interaksi
dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungan dimana
manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka.
Dan mengapa kita mempelajari ilmu
perilaku konsumen(PK)??? ,,, Karna
dengan mempelajari PK produsen
akan lebih mudah menganalisis konsumen,dan membantu pemerintah dalam membuat
peraturan-peraturan dan hukum yang bisa menjamin hak-hak konsumen dan
memperdalam pemahaman tentang faktor-faktor psikologi,sosiologi dan ekonomi
yang mempengaruhi semua perilaku konsumen.)
Lalu pihak-pihak yang berkepentingan
dengan PK. Ada dua
kelompok yang tertarik pada studi analisis PK yaitu:
Ø
Kelompok
riset dasar/para periset akademik
Ø
Kelompok
riset yang berorientasi aksi dipech menjadi 3 yaitu:
§
Organisasi
pemasaran yang berorientasi bisnis
§
Organisasi
pemerintah dan politik
§
Konsumen/individu
konsumen
Perilaku konsumen
didefinisikan sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses
pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pertukaran barang, jasa,
pengalaman serta ide-ide.
Menurut The America
Marketing Assocciation bahwa perilaku konsumen adalah interaksi dinamis antara
afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan kegiatan
pertukaran dalam hidup mereka.
Pemasaran
altruistik (Altruistik marketing) , suatu bidang studi yang (1)Meneliti
penyebab kelalaian perilaku konsumen dan (2) Mengaplikasikan penemuan-penemuan
untuk mengembangkan metode pemeliharaan
dan pencegahan guna mengurangi tindakan yang membahayakan dan merugikan
konsumen.
Alasan
mempelajari perilaku konsumen
1.
Analisis konsumen harusnya menjadi dasar
manajemen pemasaran. Analisis ini akan
membantu para manejer untuk:
a. Mendesain
bauran pemasaran.
b. Mensegmentasi pasar bisnis.
c. Memposisikan
dan membedakan produk.
d. Melaksanakan
analisis lingkungan.
e. Mengembangkan
studi riset pasar.
2.
Perilaku konsumen harus memainkan peranan yang
penting dalam pengembangan kebijakan
publik.
3.
Studi perilaku konsumen akan memungkinkan
seseorang menjadi konsumen yang lebih efektif.
4.
Analisis konsumen memberikan pengetahuan
menyeluruh tentang perilaku manusia.
Studi perilaku
konsumen juga memberikan tiga jenis informasi :
a. Orientasi
konsumen.
b. Fakta-fakta
tentang perilaku manusia.
c. Teori-teori
yang menjadi pedoman proses pemikiran.
Ada dua
kelompok yang tertarik pada studi analisis perilaku konsumen yaitu:
1)
Kelompok yang pertama, yaitu kelompok riset
dasar, terutama para periset akademik yang tertarik mempelajari perilaku
konsumen sebagai suatu cara mengembangkan pengetahuan yang unik tentang aspek
perilaku manusia.
2)
Kelompok yang kedua, yaitu kelompok riset yang berorientasi-aksi,
dipecah menjadi tiga :
·
Organisasi pemasaran,yang mencakup bukan hanya
berorientasi bisnis,tapi juga organisasi lain yang lebih dominan aspek sosial
dibandingkan aspek bisnis seprti rumah sakit, museum, dll.
·
Organisasi pemerintah dan politik, termasuk
didalamnya departemen-departemen pemerintah yang berhubungan dengan kesejahteraan
rakyat dan parpol.
·
Konsumen, individu konsumen dan pembeli
berbentuk organisasi yang menukarkan sumber daya untuk berbagai macam barang
dan jasa.
Konsumen
biasanya dapat dipengaruhi oleh kelompok referensi mereka dengan tiga cara yaitu:
Ø
Kelompok referensi yang memperlihatkan pada
seseorang perilaku dan gaya hidup baru
Ø
Kelompok referensi yang dapat mempengaruhi sikap
dan konsep jati diri seseorang karena orang tersebut umumnya ingin
“beradaptasi”
Ø
Kelompok yang ingin menciptakan tekanan untuk
menyesuaikan diri yang dapat mempengaruhi pilihan produk dan merek seseorang.
Teori
motivasi Freud, mengasumsikan bahwa kekuatan-kekuatan
psikologis yang sebenarnya membentuk perilaku manusia sebagian besar bersifat
dibawah sadar. Freud melihat bahwa
seseorang akan menekan berbagai keinginan seiring dengan proses pertumbuhannya
dan proses penerimaan aturan sosial.
Keinginan-keinginan ini tidak pernah berhasil dihilangkan atau
dikendalikan secara sempurna, dan biasanya muncul kembali dalam bentuk
perilaku-perilaku neurotis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar