CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Pages

Rabu, 26 Oktober 2011

Komunikasi Bisnis Lintas Budaya



Di dunia ini, cukup banyak budaya yang berbeda satu sama lain. Dalam ruang lingkup yang luas ataupun sempit. Namun meski demikian dengan kita menghargai perbedaan budaya antar kelompok, golongan, etnis, bangsa dll, itu dapat menjadikan toleransi sehingga tercipta suatu kerjasama yang baik. Maka dari itu penting untuk kita mengenali dan memahami perbedaan budaya tersebut.
Jika kita tidak mengenal dan tidak dapat memahami perbedaan budaya tersebut, maka akan muncul kesalahpahaman. Masalah utamanya adalah ketika kita menganggap budaya kita merupakan kemestian tanpa mempersoalkan lagi dan kita menggunakannya sebagai standart dalam mengukur budaya lainnya.  Dalam berkomunikasi dengan orang lain, kita dihadapkan dengan bahasa, aturan, nilai yang berbeda. Kita sulit untuk memahami komunikasi mereka jika kita sangat etnosentrik. Etnosentrisme itu sendiri adalah ”memandang segala sesuatu dalam kelompok sendiri sebagai pusat segala sesuatu itu, dan hal-hal lainya diukur dan dinilai berdasarkan rujukan kelompoknya” (dalam Gudykunst dan Kim,1985:51-52).
Dalam dunia bisnis pun demikian, kita mesti dapat mengenali dan memahami karakteristik perilaku konsumen dan rekan kerja kita dari satu bangsa dan negara lain. Agar dalam berkomunikasi dalam berbisnis tidak terjadi kesalahpahaman, yang dapat mengecewakan dan merusak citra perusahaan terhadap konsumen.
Perbedaan budaya dari segi bahasa seperti halnya, Indonesia dan Malaysia sama-sama memakai bahasa melayu akan tetapi bahasa melayu yang ada di Indonesia dan Malaysia memiliki arti yang berlawanan. Misalnya, di Indonesia “Rumah Sakit Bersalin” sedangkan di Malaysia “Rumah Sakit Korban Laki-laki” hal tersebut bisa menjadi membingungkan.
Dari segi adat istiadat, aturan praktis atau tata krama dalam berperilaku, berbicara dan berpakaian yang dilakukan oleh kelompok masyarakat tertentu. Di Arab misalnya, tangan kiri dipandang sebagai “toilet Hand”. Jika di USA biasa bicara bisnis di saat makan, beda lagi di Mexico bicara bisnis di saat makan berarti tidak menghargai mereka.
Dilihat dari segi kebiasaan, sesuatu yang dilakukan  oleh seseorang atau masyarakat berdasarkan turun-temurun. Misalnya: di Rusia, Perancis dan Jerman: jangan pernah memberikan hadiah berupa “senjata tajam atau belati” karena itu sama halnya dengan mengajak permusuhan. Di negara Jepang, jika ingin memberi atau diberi hadiah, hadiah harus terbungkus tertutup rapi & tidak boleh dibuka di depan pemberi.  
Dari segi personal Communications yaitu:
Ø  Spoken Language: bahasa lisan termasuk perbendaharaan kata dan tulisan. Di Malaysia: bahasa resmi/nasional melayu, tetapi ada Cina, India, Inggris. Di United Kingdom: bahasa resmi /nasional Inggris, tetapi ada Irlandia Utara, Wales, Skotlandia. Di India meskipun Hindi sebagai bahasa resmi/nasional, tetapi ada bahasa Inggris sebagai lingua-franca (bahasa perantara).
Ø  Unspoken Language: bahasa tubuh ( roman muka, gerakan tangan, mata, badan) tapi sering berbeda arti. Misalnya, kebanyakan pria dari negara Timur Tengah, memeluk tamu dan berpamitan it menunjukkan keakraban dan persahabatan. Sedangkan bagi kebanyakan orang eropa, jika bukan karna ada momen khusus yang membuat anda terharu dan bahagia, jangan pernah memeluk tamu sembarangan bisa-bisa anda dikira suka sesama jenis (gay). Contoh lainnya: tanda jempol di USA berarti baik, tapi di Italia & Swiss itu berarti buruk.
Lantas bagaimana cara kita mengatasi atau mensiasati perbedaan budaya dalam proses marketting dan negosiasi?, dalam banyak kasus kita harus jeli untuk mengetahui latarbelakang budaya mitra kita dari bangsa lain, itu menjadi kunci sukses dalam proses negosiasi, disamping itu juga memahami latarbelakang pendidikan dan konsep yang bersangkutan terhadap citra budaya dan mencari tahu nasionalismenya.
Misalnya, ada tuan rumah yang berusaha menyenagkan rekan bisnis dari luar negeri (Eropa), kita menjamunya dengan hidangan makan malam layaknya di negara mereka sendiri, saat berkunjung ke negara kita. Kita hidangkan steak & salat, namun apa yang terjadi mereka (tamu) malah kecewa, karena merekasebenarnya ingin mencicipi makanan khas indonesi sendiri, ingin merasakan kekhasan yang di miliki Indonesia ini. Namun mereka tidak berkomentar ata marah, hanya terdiam & menerima saja, tapi jika kita jeli bisa membaca body languagenya kita dapat mengetahui apa yang mereka inginkan. Karena tidak semua orang asing selalu “home sick” yang berkunjung ke suatu negara, justru sering kali mereka ingin mengetahui keunikan suatu negara tersebut.
Kita perlu membaca perbedaan-perbedaan dari setiap segi budaya seperti yang sudah aku sebutin diatas. Dengan mencari tahu dulu sebelum bertemu dan meeting, supaya kita tidak kaget ketika bertemu dengan patner kerja kita yang memiliki budaya yang berbeda, sehingga juga tidak terjadi kesalahpahaman diantara kita dan patner kerja kita. dan setelah itu kita juga perlu memahami perbedaan budaya kita dengan patner kerja kita.  Karena setiap orang memiliki persepsi tertentu terhadap suatu bangsa yang akan mereka kunjungi. 
Semoag Bermanfaat,,,,,,,,,,,,,.,,,,,, ^_^


www.stie-mce.ac.id

Minggu, 09 Oktober 2011

Pengalaman

Hai,,,,,
Akhirnya nongol  juga! Cukup lama vakum dari dunia menulis, saatnya sekarang  berkreasi. Education itu penting???,,benar nggak pernyataan itu?? maka dari itu kita mesti terus dan terus belajar. Belajar juga nggak harus cuma dari bangku sekolah ato kuliah, atau dari membaca buku aja! kita juga bisa belajar dari berbagai macam pengalaman. Baik itu pengalaman pribadi atau keluarga atau teman atau juga orang yang mungkin kita kenal tapi tidak mengenali kita. Banyak cara  buat kita belajar banyak hal supaya kita cerdas dan berwawasan tinggi. Itu semua merupakan bekal untuk kita agar dapat menuju ke jalan kesuksesan, namun tentunya kita mesti berlatih bersabar dalam mempelajari banyak hal.
Apa sih pengalaman???
Pengalaman adalah kejadian yang pernah dialami (dijalani, dirasai, ditanggung dsb) baik yang lama atau baru saja terjadi. Pengalaman bisa berupa:


  • Pengalaman menyenangkan 
  • Pengalaman Mengejutkan
  • Pengalaman memalukan 

Yang terpenting dari pengalaman adalah hikmah atau pelajaran yang bisa diambil.
Dengan begitu kita bisa menjadi tahu, dan dari pengalaman kedepannya kita dapat membuat perencanaan yang matang. Sehingga hidup jadi lebih terarah dan terstruktur.