CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Pages

Kamis, 16 Agustus 2012

Faktor Pendorong Globalisasi

Masih membahas mengenai Globalisasi ,,, apa sih yang mendorong banyak orang melakukan globalisasi?! nah disini aku membahas mengenai faktor pendorong globalisasi.


Faktor Pendorong Globalisasi
Secara garis besar, ada dua faktor pendorong percepatan terwujud globalisasi. Pertama, gerakan dunia untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai bentuk hambatan perdagangan atas barang, jasa, dan kapital secara gradual yang telah berlangsung sejak berakhirnya Perang Dunia II. Kedua, perkembangan teknologi yang begitu pesat dalam beberapa dasawarsa belakangan ini, terutama di bidang komunikasi, informasi, pemrosesan, dan transportasi. Kemajuan bidang teknologi ini memberikan kemudahan bagi siapapun diseluruh penjuru dunia untuk berkomunikasi dan bertransaksi tanpa batas waktu serta semakin menciutnya jarak tempuh antara suatu daerah dengan daerah lainnya. 
Berkurangnya Hambatan terhadap Perdagangan dan Investasi         

Pada dasawarsa 1920-an dan 1930-an, seluruh negara di dunia mengalami kondisi perekonomian yang memburuk ditandai dengan terjadi kelebihan produksi dibandingkan permintaan riil di pasar (excess supply) sehingga banyak perusahaan dalam negeri mengurangi kegiatan produksi dengan jalan melakukan pengurangan pegawai. Jelas, pengurangan pegawai ini identik dengan meningkatnya jumlah pengangguran yang berdampak pada penurunan pendapatan masyarakat, sehingga permintaan di pasar barang/jasa semakin berkurang. Proses ini berulang terus membawa kemunduran ekonomi setiap negara, sehingga memaksa masing-masing pemerintah mengambil langkah untuk melindungi pengusaha dalam negerinya dari tekanan pengusaha asing. Adapun cara yang ditempuh adalah meningkatkan hambatan perdagangan, baik dalam bentuk kebijakan tarif (tariff barriers) seperti pungutan pajak, cukai, bea-masuk, maupun kebijakan non-tarif (non-tariff barriers) seperti kebijakan penentuan kuota (quota), standarisasi produk (product standardization), hambatan birokrasi (red-tape barriers), persyaratan kandungan lokal (local content requirements) dan sebagainya. Kebijakan hambatan perdagangan ini dilakukan oleh seluruh negara di dunia. Mereka saling balas membalas melakukan hambatan perdagangan di antara mereka. Sebagai gambaran, dalam rangka melindungi industri domestiknya, pemerintah Amerika Serikat menerapkan kebijakan hambatan terhadap produk negara-negara Eropa memasuki pasar di Amerika Serikat. Hal ini dibalas oleh negara-negara Eropa dengan memberlakukan kebijakan hambatan terhadap produk Amerika Serikat yang akan masuk ke pasar domestik Eropa. Tindakan yang protektif ini sudah barang tentu akan mengurangi volume dan nilai transaksi perdagangan antar negara. Dengan kata lain, perekonomian dunia pada masa itu dalam performa yang sangat buruk,merugikan siapapun, dan dicatat sebagai the Great Depression of the 1930s.        
 Menyadari akan dampak buruk dari kebijakan hambatan perdagangan ini, maka seusai Perang Dunia II, negara-negara industri maju disponsori oleh Amerika Serikat bersepakat untuk mengurangi atau bahkan menghapuskan berbagai bentuk kebijakan hambatan perdagangan dalam suatu forum perjanjian yang disebut dengan GeneralAgreement on Tariffs and Trade (GATT). Sejak dibentuk tahun 1944 sampai dengan tahun 1993, para anggota GATT telah melakukan beberapa kali perundingan (round) dan telah berhasil mengurangi tingkat tarif dan penghapusan hambatan perdagangan barang, jasa, disamping itu juga dicapai kesepakatan untuk meningkatkan perlindungan terhadap hak patent, merek dagang, dan hak cipta. Hal yang terpenting dalam pertemuan tahun 1993 di Uruguay ini, yang dikenal dengan Uruguay Round, adalah disepakati secara resmi terbentuknya the World Trade Organization(WTO) menggantikan forum GATT yang diharapkan dapat mengatur sistem perdagangan dunia yang lebih solid, berwibawa dan representatif sehingga liberalisasi perdagangan dunia dapat segera terwujud.          
Semakin berkurang atau hilangnya hambatan perdagangan barang dan jasa termasuk kapital, maka semakin terbukanya pasar setiap negara bagi siapapun untuk masuk atau keluar pasar. Artinya, pasar domestik di setiap negara kini berubah menjadi pasar-global dan setiap negara sangat terbuka bagi siapapun untuk melakukan globalisasi-produksi. 
Perkembangan Teknologi        
Memang orang bisa mengatakan bahwa perkembangan teknologi telah berlangsung sejak masa revolusi industri beberapa abad silam. Namun, secara khusus, sebenarnya seusai Perang Dunia II merupakan tonggak waktu untuk mencatat mulai terjadinya lompatan teknologi yang pesat di bidang komunikasi, pemrosesan informasi, dan teknologi transportasi, termasuk secara spesial munculnya fasilitas jaringan Internet dan World Wide Web. Berkaitan dengan kemajuan teknologi ini, Renato Ruggiero, Direktur Jenderal WTO, berkomentar : ” .... Telecommunications is creating a global audience. Transport is creating a global village. From Buenos Aires to Boston to Beijing, ordinary people are watching MTV, they’re wearing Levi’s jeans, and they’re listening to Sony Walkman as they commute to work

3 komentar:

  1. terimakasih telah membuat post ini sangat membantu terimakasih dyan. btw nama kita sama aku dyan juga. salam kenal!

    BalasHapus
  2. salam kenal juga,,, maaf ya baru sempat buka blog lagi nich!

    BalasHapus