a. Definisi Perencanaan Keuangan
Perencanaan Keuangan menurut Certified
Financial Planner, Board of Standards adalah proses mencapai tujuan hidup
seseorang melalui manajemen keuangan secara terencana. Tujuan hidup itu
termasuk membeli rumah, menabung untuk pendidikan anak atau merencanakan
pensiun.
Menurut Senduk
(2001) perencanaan keuangan adalah proses merencanakan tujuan-tujuan keuangan
jangka pendek maupun jangka panjang. Yang dimaksud dengan tujuan keuangan itu
adalah keinginan keuangan yang ingin direalisasikan Salah satu perencana keuangan
seperti Gozali (2002) mendefinisikan rencana keuangan sebagai “Sebuah strategi
yang apabila dijalankan bisa membantu anda mencapai tujuan keuangan dimasa
datang“. Sedangkan Dorimulu (2003) dalam artikelnya, menyatakan bahwa
perencanaan keuangan atau Financial planning merupakan “Proses
mencapai tujuan hidup yakni masa depan yang sejahtera dan bahagia lewat
penataan keuangan “.
Bertisch (1994)
mengatakan bahwa “ Financial Planning can be defined as the careful
preparation and coordination of plans necessary to prepare for future financial
needs and goals. It is not investment analisys. It involves mapping strategies
to achieve your defined goals”. Yang berarti Perencanaan keuangan dapat
diartikan sebagai persiapan atau koordinasi yang hati-hati terhadap
rencana-rencana dalam rangka untuk mempersiapkan keinginan dan tujuan
keuangan dimasa datang. Bukan analisa investasi, tetapi meliputi strategi untuk
mendapatkan tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan Wibawa (2003)
mendefinisikan perencanaan keuangan keluarga sebagai suatu cara menyusun
keseimbangan dari penghasilan di satu sisi dengan pengeluaran di sisi
lain yang berupa konsumsi, tabungan, dan investasi.
Sumber lain menyebutkan bahwa personal financial planning atau perencanaan keuangan pribadi adalah
mengembangkan dan mengimplementasikan secara total dan terkoordinasi
perencanaan seseorang untuk mencapai tujuan keuangannya secara menyeluruh.
Elemen terpenting dari konsep ini adalah
mengembangkan perencanaan yang terkoordinasi untuk seluruh kebutuhan keungan
seseorang berdasarkan tujuan keuangan
total mereka.
Namun sebenarnya perencanaan keuangan
pribadi itu artinya sesederhana namanya yaitu melakukan perencanaan keuangan
untuk mencapai kebutuhan pribadi atau individual. Dan hal ini menyentuh hampir
semua aspek dari kehidupan pribadi atau orang tersebut, termasuk tentu saja
keluarganya.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya,
perencanaan keuangan bisa dibagi menjadi “perencanaan keuangan menyeluruh”
(comprehensive financial planning) dan “perencanaan keuangan akan kebutuhan
khusus atau tertentu” (special need planning). Perbedaan antara keduanya adalah
berdasarkan proses pelaksanaan perencanaan keuangan dan kebutuhan dari klien
itu sendiri. kenyataannya, proses merupakan poin penting dalam perencanaan
keungan.
Jadi perencanaan keuangan merupakan
proses koordinasi, proses yang berkelanjutan dalam bekerja dengan klien untuk
menentukan dan mencapai tujuan-tujuan keuangan mereka, di evaluasi dan
disesuaikan dengan tujuan pribadi maupun profesional, keluarga dan lingkungan
bisnis, dan perubahan kondisi ekonomi. Perlu digarisbawahi bahwa walaupun
perencanaan keuangan sebaiknya dilihat sebagai proses manajemen keuangan
individu yang berkelanjutan, terkoordinasi, dan terintegrasi.
Apapun penggunaan dari kedua jenis
perencanaan ini, apakah perencanaan keuangan menyeluruh atau perencanaan yang
lebih berfokus pada satu atau dua kebutuhan saja (perencanaan keuangan
parsial), semua ini ditentukan oleh tujuan keuangan dan pribadi dari klien
tersebut. Sesuai dengan namanya, “perencanaan keuangan menyeluruh” mencakup
semua kebutuhan keuangan seseorang, termasuk manajemen risiko, investasi,
pajak, pensiun, pendidikan anak, dan perencanaan distribusi harta. Sedangkan
perencanaan keuangan “special need” adalah kebalikannya, dimana perencanaan
tersebut terfokus hanya pada satu kebutuhan, misalnya kebutuhan perencanaan
pendidikan anak di perguruan tinggi, merencanakan membeli rumah, akan menunjang
orang tua yang sudah uzur, dan sebagainya. Namun hal penting yang perlu diperhatikan
adalah walaupun mungkin perencana keuangan tersebut hanya membantu klien untuk
merencanakan suatu kebutuhan yangg spesifik (misalnya merencanakan membeli
rumah), klien sebaiknya memperhatikan “gambaran besar” dari keseluruhan
perencanaan keuangannya sebelum melakukan implementasi dari perencanaan
kebutuhan spesifik klien tersebut. Dan pada kenyataannya , sangat sering
terjadi perencanaan keuangan parsial akhirnya menjadi titik “awal” untuk
melakukan perencanaan keuangan menyeluruh.
Faktor utama dalam menentukan apa yang
harus dilakukan dan bagaimana melakukan perencanaan keuangan adalah tujuan
individu klien itu sendiri. Intinya, perencanaan keuangan adalah bagaimana
menolong orang untuk memprioritaskan dan mencapai tujuan keuangan pribadi mereka.
Sebenarnya, perencanaan keuangan itu
bisa sederhana pada awalnya karena perencanaan keuangan mengatur situasi
keuangan kita sendiri, berarti hampir setiap orang bisa menggunakan prinsip
dasar perencanaan keuangan. Misalnya, seseorang yang bermaksud memulai
perencanaan keuangan pribadinya bisa memulai dari anggaran keuangan (karena
hampir setiap orang sudah mempunyai anggaran keuangan walaupun bentuknya sangat
sederhana) dan mengevaluasi program tabungan atau investasi yang sudah
dimilikinya.
b. Pentingnya Perencanaan Keuangan di
dalam Keluarga
Perencanaan
keuangan keluarga tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang berpendapatan
besar, setiap orang baik kaya atau miskin perlu untuk membuat perencanaan
hidupnya guna mewujudkan tujuan hidupnya, namun yang berbeda hanyalah dalam
pengalokasian pengelolahan uang. Oleh karena itu menurut Senduk (2001) beberapa
alasan mengapa keluarga memerlukan perencanaan keuangan:
1) Adanya tujuan keuangan yang ingin dicapai.
2) Tingginya biaya hidup saat ini.
3) Naiknya biaya hidup dari tahun ketahun.
4) Keadaan perekonomian tidak akan selalu baik.
5) Fisik manusia tidak akan selalu sehat.
6) Banyaknya alternatif produk keuangan.
Sedangkan Wibawa
(2003) menyatakan diperlukan perencanaan keuangan karena semua orang pada
dasarnya memiliki ketidakpastian yaitu ketakutan akan masa depan kehidupan
finansial, karena pada hakekatnya hidup adalah ketidakpastian dan tidak ada
seorangpun yang mampu untuk mencegah kecelakaan, penderitaan dan kesukaran
serta mengejar keberuntungan dan nasib baik. Dengan perencanaan keuangan akan
memberikan pilihan untuk menghadapi masa depan.
Manfaat dari perencanaan keuangan bisa
dirasakan dengan adanya arah dan arti keputusan financial seseorang. Melalui
perencanaan keuangan, seseorang atau keluarga bisa mengerti bagaimana setiap
keputusan keuangan yang dibuat berdampak ke area lain dari keseluruhan situasi
keuangan dirinya atau keluarganya. Dengan melihat setiap keputusan financial
sebagai bagian dari suatu keseluruhan, seseorang dapat mempertimbangkan efek
jangka pendek dan jangka panjang atas tujuan-tujuan hidupnya. Mereka juga dapat
lebih mudah beradaptasi atas perubahan hidup dan merasa lebih aman karena
tujuan-tujuannya berada pada jalur yang tepat.
Jadi kesimpulannya, perencanaan keuangan
adalah untuk setiap pribadi individu dan keluarga. Manfaatnya besar bagi
seseorang dan keluarganya untuk dijadikan alat (tools) agar bisa mencapai kebutuhan-kebutuhan keuangan mereka
dimasa kini dan masa depan. Pada akhirnya setiap orang dan keluarga bisa
mencapai tujuan dari perencanaan keuangan yaitu bebas secara financial (financial freedom), artinya bebas dari
hutang, tersedianya arus pendapatan tetap dari investasi yang dilakukan, lunas
KPR, dan terproteksi secara financial dari risiko apapun yang mungkin terjadi.
c.
Langkah-langkah
dalam Perencanaan Keuangan
Proses perencanaan keuangan menurut CFP,
meliputi 6 langkah proses yang akan membantu seseorang untuk melihat secar
“gambaran besar” dimana dan bagaimana kondisi kauangan pribadinya.
1) Mendefinisikan Hubungan dengan Klien
Saat
bertemu dengan klien, perencana keuangan harus menjelaskan dengan benar siapa
dirinya dan perusahaan yang diwakilinya, menjelaskan pelayanan atau jasa apa
yang akan diberikan kepada klien dan mengapa dia memberikan pelayanan/jasanya
tersebut.
2) Menentukan Tujuan dan Mendapatkan Data
Perencana
keuangan harus menanyakan informasi mengenai situasi keuangan klien. Perencana
keuangan dan klien secara bersama-sama menentukan tujuan keuangan klien,
memahami jangka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut dan
mendiskusikan bagaimana perasaan klien atas risiko yang mungkin muncul.
Perencana keuangan harus mendapatkan semua informasi atau dokumen yang
diperlukan sebelum memberikan nasehat/rekomendasi yang dibutuhkan.
3) Analisis dan Evaluasi Status Keuangan Klien
Perencana
keuangan harus melakukan analisa dan evaluasi atas informasi yang diperoleh
untuk menentukan situasi klien saat ini dan menentukan apa yang harus dilakukan
untuk menentukan tujuan klien. Analisa yang dilakukan termasuk analisa aset,
kewajiban dan arus kas, asuransi yang telah dimiliki dan investasi yang telah
dilakukan.
4) Menyajikan Rekomendasi Perencanaan Keuangan
Perencana
keuangan harus memberikan rekomendasi perencanaan keuangan yang dititikberatkan
pada tujuan keuangan klien berdasarkan informasi yang diberikan. Perencana
keuangan bersama-sama dengan klien mempelajari rekomendasi yang diberikan,
tujuannya adalah menolong klien memahami rekomendasi tersebut sehigga klien
dapat mengambil keputusan secara tepat dan benar.
5) Implementasi Rekomendasi Perencanaan Keuangan
Perencana
keuangan dan klien harus sepakat tentang bagaimana rekomendasi tersebut akan
dilaksanakan. Perencanaan keuangan dapat melakukan koordinasi atas seluruh
proses perencanaan keuangan yang terjadi bersama klien dan profesional lainnya,
seperti notaris atau pengacara, akuntan atau pialang saham.
6) Memonitor Perencanaan Keuangan
Klien
dan perencana keuangan harus sepakat atas “siapa” yang akan memonitor
perkembangan klien dalam mencapai tujuan-tujuannya. Apabila disetujui,
perencana keuangan harus meninjau dan melaporkan perkembangan yang terjadi
kepada klien secara berkala. Apabila diperlukan, perencana keuangan akan
melakukan revisi atas perubahan yang terjadi dalam hidup klien.
Terimakasih atas infonya, artikelnya bermanfaat bagi masyarakat inuhkan info indonesia, yang pastinya membutuhkan info yang lebih banyak terkait perencana keuangan.
BalasHapusMakasih banget artikelnya
BalasHapussalam kunjungan....
BalasHapusSetiap orang baik kaya atau miskin perlu untuk membuat perencanaan hidupnya guna mewujudkan tujuan hidupnya. pojokinvestasi.com
BalasHapusTerimakasih artikelnya,sangat bermanfaat :)
BalasHapusBoleh saya minta daftar pustakanya? Kebetulan saya sdg membuat skripsi. Jika berkenan, mohon dikirimkan ke email saya laradians@gmail.com. Terima kasih :)