Di
dalam teori ekonomi mikro terdapat tiga pembahasan utama yaitu : Konsumen /
rumah tangga, Produsen / perusahaan, dan pasar. Struktur pasar berhubungan erat
dengan jenis pasar dimana perusahaan beroperasi. Kita mengetahui bahwa
disekeliling kita terdapat berbagai jenis perusahaan. Ada yang kecil dan ada yang besar. Ada yang mempunyai modal
kuat dan ada yang mempunyai modal yang lemah. Untuk perusahaan kecil dan
bermodal lemah, jenis pasarnya tentu berbeda dengan perusahaan besar dan
bermodal kuat. Perusahaan yang bermodal besar akan lebih mampu bersaing
dibanding perusahaan yang bermodal kecil. Banyak perusahaan besar bertingkah
laku mengintai apa yang dilakukan saingannya. Tingkah laku persaingan ini
semata-mata hanya memperlihatkan hubungan antara perusahaan tersebut dengan perusahaan
saingannya. Pengertian Kompetitif dalam Struktur pasar menunjukkan seberapa
jauh perusahaan mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi pasar, yaitu dengan
mempengaruhi harga dan jumlah barang yang dijualnya.
Struktur pasar merupakan perilaku pembeli
dan penjual di pasar yang dipengaruhi oleh struktur pasar yang dihadapi penjual dan
pembeli.
Dimensi struktur
yang mempengaruhi perilaku penjual dan pembeli adalah:
- Jumlah dan luas distribusi penjual di pasar.
- Jumlah produk, apakah homogen atau heterogen
- Kemampuan penjual untuk mempengaruhi pasar (penentuan
harga)
- Pengetahuan penjual dan pembeli terhadap pasar yang
dihadapinya.
- Mudah tidaknya perubahan baru untuk masuk dalam pasar
tersebut.
Adanya dimensi
pasar tersebut mengakibatkan terdapat berbagai tipe pasar, yaitu
I.
Pasar Persaingan Sempurna
II.
Pasar Monopoli
III. Pasar Persaingan
Monopolistik
IV. Pasar Oligopoli.
I.
PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA ( Perfect Competition )
Pasar
Persaingan Sempurna adalah Struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak
penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pembeli tidak dapat mempengaruhi
keadaan pasar.
Ciri-ciri pasar
tersebut :
- Perusahaan adalah pengambil harga (Price Taker).
- Setiap perusahaan/produsen mudah untuk keluar masuk
pasar.
- Menghasilkan barang yang serupa (Homogen) sehingga tidak
perlu adanya promosi.
- Terdapat banyak perusahaan/produsen di pasar.
- Pembeli mempunyai pengetahuan serupa tentang pasar.
Terdapat empat syarat suatu pasar secara teoritis
dikatakan kompetitif sempurna, yatiu:
1.
Produk serba sama
Terdapat sejumlah penjual yang menjual yang masing –
masing menjual produk serupa. Dengan demikian ada keleluasan para pembeli
memilih dari sekian banyak penjual.
2.
Mobilitas sumber tidak ada
pembatasnya.
Perusahaan harus dapat masuk atau meninggalkan suatu
sektor industri, sumber daya harus dapat
bergerak tanpa hambatan di antara berbagai alternatif, dan barang/ jasa harus
dapat dijual berapapun harga tertingi.
3.
Terdapat banyak pembeli dan
penjual
Agar tiap-tiap agen ekonomi tidak dapat mempengaruhi
harga, jumlah mereka harus banyak dan harus berbuat secara independen.
4.
Informasi sempurna
Semua pembeli dan penjual harus memiliki informasi penuh
perihal kurva permintaan, kurva penawaran, kurva biasa, dan permintaan pasar.
Artinya harus ada informasi penuh tentang harga komoditi yang dibeli dan
dijual.
Struktur pasar persaingan sempurna
Asumsi
yang biasanya dinyatakan dalam struktur pasar persaingan sempurna dalam garis
besarnya adalah:
- Di dalam pasar terdapat penjual yang sangat banyak
jumlahnya. Dari sekian banyak penjual tersebut, tidak ada seorang penjual
yang mempunyai kekuatan mempengaruhi harga di pasar
- Barang yang diprodusir adalah sejenis. Pembeli tidak
bisa memilih penjual favoritnya. Bagi pembeli maka setiap penjual adalah sama
dan barang yang di jual juga sejenis.
- Penjual dan pembeli jumlahnya sangat banyak. Karena itu
mereka tidak kenal satu dengan yang lainnya.
- Pembeli akan tahu dengan pasti, jika ada perbedaan harga
diantara masing-masing penjual,karena terdapat informasi yang sempurna
dalam struktur pasar ini.
KURVA PERMINTAAN
YANG DIHADAPI PERUSAHAAN PERSAINGAN SEMPURNA DAN ELASTISITAS HARGA PERMINTAAN
Dalam sturktur pasar persaingan sempurna, diasumsikan bahwa
penjual adalah penerima haraga (price taker), artinya harga sudah terjadi di pasar dan penjual hanya dapat menerima
harga yang telah terjadi di pasra tersebut. Penjual tidak bisa menentukan harga
atau merubahya. Hal ini karena penjual sangat banyak, sehingga kalau ada
penjual yang menaikkan harga maka pembeli akan lari kepada penjual yang lain,
sesuai dengan asumsi keempat diatas bahwa pembeli tahu dengan pasti jika ada
perbedaan harga diantara masing-masing penjual. Penjual hanya dapat bisa
berlaku pasif dan menerima harga saja. Meskipun demikian, penjual tetap
mempunyai kebebasan menentukan tingkat produksi dan penjualnya dalam suatu
skala yang tidak akan mengubah harga.
Industri adalah suatu kumpulan dari perusahaan atau produsen
yang menghasilkan barang atau jasa yang sejenis. Industri dalam persaingan sempurna
mempunyai karakteristik bahwa perusahaan mempunyai kebebasan untuk keluar masuk dalam industri tersebut.
Jumlah perusahaan dalam industri begitu banyak, sehingga suatu perusahaan
keluar masuk tidak mempengaruhi jumlah barang yang diperdangangkan. Selain itu
juga masing-masing perusahaan dalam industri memliki kekuatan terlalu kecil
sehingga perusahaan lain yang ingin masuk dengan mudah masuk pasar persaingan
sempurnan ini.
Setiap peusahaan yang ada dalam sistem persaingan sempurna
realtif kecil sehingga keberadaanya terhadap pasar secara keseluruhan tidak
berarti. Harga pasar terbentuk oleh permintaan pasar dan penawaran pasar, bukan
oleh permintaan dan penawaran suatu atau beberapa perusahaan secara individual.
Hubungan antara
Permintaan Pasar dengan
Permintaan sebuah
Perusahaan
Pada panel (a) terlihat
pembentukan harga pasar (P) melalui perpotongan kurva permintaan (DD) dan Kurva
penawaran (SS)
Pada tingkat harga
P tersebut, seluruh perusahaan yang berada di dalam pasar persaingan sempurna
harus mengikutinya. Berdasarkan harga itu perusahaan tersebut dapat menual
berapapun produksinya (kurva dd). Jika ia ingin menaikkan harga lebih tinggi,
ia sama sekali tidak dapat menjualnya, keantitas yang diminta akan turun sangat
besar, sebaliknya bila ia mencoba menurunkan harga sekecil apapun menyebabkan
lonjakan yang besar atas kuantitas yang diminta. Dengan dapat ditunjukkan bahwa
elastisitas harga permintaan perusahaan tersebut adalah sa dengan ~.
Kurva permintaan sebuah
perusahaan persaingan
Sempurna dan keseimbangan
permintaan – penawaran di pasar.
a) Sebuah perusahaan
persaingan sempurna.
b) Sebuah permintaan
dan penawaran di pasar
Keterangan
:
Pada grafik persaingan sempurna diatas kurva permintaan
(Demand) diberi notasi (d) dan
merupakan kurva horizontal pada tingkat harga (p), ini artinya perusahaan atau produsen hanya sebagai penerima
harga saja. Kurva d yang datar ini menunjukkan bahwa perusahaan akan menjual
sejumlah barang berapapun pada harga p tersebut saja, serta tidak bisa mengubah
harga. Ia merupakan penrima harga pada tingkat harga p tersebut. Berapapun yang
dijualnya, perusahaan tidak bisa menaikkan atau menurunkan harga jualnya.
Karena itu kurva permintaannya (d) disebut sebagai elastis sempurna. Artinya perubahan
produksi atau penjualan.
SYARAT PEMAKSIMUMAN
KENTUNGAN
- Membandingkan hasil penjualan
total dengan biaya total (TR-TC)
- Menunjukkan situasi dimana hasil
penjualan Marginal sama dengan Biaya Marginal (MR=MC).
- Besar Laba Total = TR - TC dimana
TR = p*q
- Besar Laba / Unit = AR - AC
Ekuilibrium Perusahaan
( R / L ) Jangka Pendek
Di dalam pasar persaingan sempurna, harga adalah tertentu / tetap.
Oleh karena itu perubahan total harga (TR) karena tambahan penjualan satu unit,
maka Marginal Revenue (MR)nya sama dengan harga produk (p) sama dengan AR. ( MR = AR = p ).
Sedang Kurva TR merupakan Scale Line ( garis 45°)
MAKSIMISASI LABA TOTAL DAN
LABA UNIT
Laba per unitnya = AR – AC Laba
Totalnya = 60 x 426,7
= 1500 – 1083,33 = 25.000
= 416,7
R / L PADA PASAR
PERSAINGAN SEMPURNA
ü R / L total : Selisih TR dan TC
ü R / L unit : Selisih AR dan AC
ü R / L secara grafis, jika MC = MR dan MC memotong MR dari bawah.
ü Output ekuilibrium perusahaan
adalah output dimana keuntungan total mencapai tingkat maksimum.
Walaupun setiap perusahaan akan
berusaha untuk memaksimumkan keuntungan, tetapi tidak berarti bahwa setiap
perusahaan selalu mendapatkan keuntungan.
Dalam jangka pendek terdapat empat
kemungkinan corak keuntungan / kerugian perusahaan, yaitu:
a.
Mendapat keuntungan luar biasa
/ lebih normal
b.
Mendapat keuntungan normal
(BEP)
c.
Mengalami kerugian tetapi masih
dapat membayar biaya berubah (AVC)
d.
Dalam keadaan menutup /
membubarkan perusahaan (Shutdown Operation)
(a) Untung lebih normal
(b) Untung normal
(c) mengalami kerugian
(d) Titik tutup usaha
(e) Rugi Total
BIAYA MARGINAL DAN
KURVA PENAWARAN
Semenjak kurva MC memotong kurva AVC dari suatu perusahaan dalam
pasar persaingan sempurna, kurva MC merupakan kurva penawaran dari perusahaan
tersebut. Kurva perusahaan tersebut mempunyai sifat yang sama dengan kurva
penawaran, yaitu menggambarkan bagaimana perubahan harga akan mempengaruhi
produksi (barang yang ditawarkan)
Keseimbangan
Perusahaan Pada Berbagai Tingkat Harga
Kurva
Penawaran
OPERASI PERUSAHAAN DAN
INDUSTRI DALAM JANGKA PANJANG
Dalam jangka panjang perusahaan dan industri dapat
membuat beberapa perubahan yang di dalam jangka pendek tidak dapat dilakukan.
Perusahaan – perusahaan baru akan memasuki industri, dan
perusahaan lama tidak efisiensi akan gulung tikar dan meninggalkan industri.
Dengan adanya kemungkinan untuk membuat penyesuaian –
penyesuaian tersebut. Keadaan dalam perusahaan dan industri akan mengalami
perubahan.
PERUBAHAN AKIBAT
KENAIKAN PERMINTAAN
Pada mulanya permintaan pasar D0 dan Penawaran S0 maka
harga pasar P0, jumlah barang yang diperjualbelikan adalah 50.000
unit. Ada 1000
perusahaan, dan setiap perusahaan mempunyai kurva biaya yang sama, oleh karena
itu setiap perusahaan akan memproduksi 50 unit.
Gambar (a) menunjukkan bahwa pada harga P0 perusahaan mendapatkan
untung normal (normal profit). Misal permintaan bertambah menjadi D1, akibatnya
harga naik menjadi P1 dan jumlah yang ditawarkan menjadi 58.000, setiap
perusahaan memproduksi 58 unit. Kenaikan harga menjadi P1 tersebut menyebabkan
setiap perusahaan mendapat keuntungan melebihi normal.
Hal ini merupakan daya tarik kepada perusahaan-preusahaan baru untuk
masuk ke dalam industri. Kemasukkan ini akan berlangsung terus hingga
keuntungan itu tidak wujud lagi, dan kembali ke keuntungan normal. Penawaran
naik menjadi harga kembali ke P0 sekarang jumlah yang diperjualbelikan telah
menjadi 70.000 unit, sedang setiap perusahaan memproduksi seperti semula yaitu
50 unit. Berarti jumlah perusahaan yang ada dalam industri telah bertambah
menjadi 1400.
PERUBAHAN AKIBAT
KEMROSOTAN PERMINTAAN
Pemisalan yang digunakan adalah permintaan (D0) dan
penawaran (S0), yang berarti harga adalah P0. Jumlah barang yang
diperjualbelikan sebanya 45.000 unit dengan 1000 perusahaan, maka setiap
perusahaan memproduksi 40 unit. Perusahaan hanya mendapat keuntungan normal
Selanjutnya permintaan dalam pasar turun dari D0 menjadi
D1, hargapun turun dari P0 menjadi P1, selanjutnya barang yang diperjualbelikan
turun dari 45.000 unit menjadi 40.000 unit. Setiap perusahaan memproduksi
sebanya 40 unit. Harga baru adalah P1, lebih rendah dari biaya rata-rata (AC)
palaing minim. Oleh karenanya setiap perusahaan mengalami kerugian. Sebagai
reaksi dari keadaan ini sebagian perusahaan menghentikan kegiatannya. Jumlah
barang yang ditawarkan semakin lama semakin berkurang, sedikit demi sedikit
harganya mengalami kenaikan kembali.
Penawaran turun seperti yang ditunjukkan kurva S1. Dan
harga kembali P0. Sekarang jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar hanya
sebanyak 36.000, sedangkan setiap perusahaan telah kembali menghasilkan
sebanyak 45 unit dengan demikian jumlah perusahaan telah berkurang dari 1000
menjadi 800 perusahaan.
KURVA PENAWARAN JANGKA
PANJANG ( KASUS BIAYA KONSTAN)
Secara grafik, kurva keseimbangan jangka panjang
terletak pada titik terendah dari setiap kurva biaya total rata –rata (LAC)
jangka panjang perusahaan. Pada titik tersebut kita temukan dua kondisi
keseimbangan :
( 1 ) P = MC (diperlukan untuk maksimalisasi laba), ( 2 ) P = AC
(yang diperlukan untuk maksimalisasi laba).
Kondisi laba sama denga nol, bukan menjadi tujuan perusahaan.
Perusahaan hanya akan memilih untuk mendapatkan laba yang sebesar – besarnya.
Namun kegiatan pasar dalam jangka panjang menyebabkan semua perusahaan menerima
laba sama dengan nol (normal profit), dimana P = AC.
Keseimbangan Jangka
Panjang Untuk Pasar Persaingan Sempurna
(Kasus Biaya konstan)
Kenaikan permintaan dari D ke D1 akan mengakibatkan harga meningkat
dari P0 ke P1 dalam jangka pendek. Pada harga baru tersebut perusahaan akan
mendapatkan laba sebesar P0, P1, AB, dengan demikian perusahaan-perusahaan baru
akan tertari untuk masuk ke pasar tersebut. Jika masuknya perusahaan –
perusahaan baru tersebut tidak berpengaruh kepada kurva biaya perusahaan, maka
perusahaan – perusahaan lainnya akan terus masuk sampai harga tertekan turun
kembali ke P0. Pada tingkat harga tersbut laba adalah nol. Kurva penawaran
jangka panjang (LS) akan menjadi garis horizontal pada P0. Sepanjang kurva LS,
output akan meningkat bersamaan dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang
masing – masing menghasilkan output sebanyak Q1.
KASUS BIAYA MENURUN
Penuruan Biaya
Mengahasilkan Kurva Penawaran Jangka Panajng
Berslope Negatif
Pada awalnya keseimbangan pasar terjadi pada P1Q1. Kenaikan
permintaan ke D1 menyebabkan harga meningkat ke P2 dalam jangka pendek, dan
perusahaan memproduksi Q2 untuk mendapatkan laba tertentu. Laba tersebut
menarik perusahaan baru. Jika masuknya perusahaan baru ini menyebabkan
penurunan biaya, kurva biaya yang baru tersebut akan terlihat pada gambar (b).
Dengan menghubungkan seluruh titik keseimbangan, maka kurva penawaran jangka
panjang LS dengan slope negatif dapat diperoleh.
KURVA PENAWARAN JANGKA
PANJANG (KASUS BIAYA MENINGKAT)
Kenaikan Biaya Mengahasilkan Kurva Penawaran Jangka
Panajng Berslope
Positif
Diawali dengan pasar yang berada pada keseimbangan di P1Q1, kenaikan
permintaan ke D1 menyebabkan harga meningkat ke P2 dan perusahaan mendapatkan
laba pada output q2. Laba tersebut menarik perusahaan – perusahaan baru.
Masuknya perusahaan – perusahaan baru ini meningkat biaya pada level yang
ditunjukan oleh gambar (b). Dengan
demikian keseimbangan baru di pasar terbentuk pada P3Q3. Dengan menghubungkan
semua titik – titik keseimbangan kurva jangka panjang LS dapat digambarkan.
II.
PASAR MONOPOLI
Pasar Monopoli adalah
bentuk pasar dimana hanya terdapat satu Firma saja dan
Firma ini mengahasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat
dekat.
Suatu bentuk organisasi pasar dimana hanya terdapat
perusahaan tunggal yang menghasilkan barang yang tidak ada barang substitusi
yang dekat.
Ada 4 karakter dari Pasar Monopoli :
·
Sifat permintaan pasar tidak
menyimpang dari hukum permintaan secara umum (kurva berlereng negatif) / antar harga dan kuantitas berbanding
terbalik
·
Perusahaan Monopoli memperoleh
harga penjualan yang tinggi bila produksi rendah dan sebaliknya
·
Tingkat harga selalu lebih
tinggi dari MR (P>MR) dan bila produksi mencapai 1 unit MR = P
·
Kurva MR terletak di bawah
kurva permintaan
Ciri – ciri Pasar Monopoli :
ü Industri satu Firma
ü Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
ü Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri
ü Dapat menguasai penentuan harga
ü Promosi iklan kurang diperlukan
Faktor – Faktor yang menimbulkan Monopoli :
Ø Mempunyai sumber daya yang unik
Ø Kekuasaan monopoli yang diperoleh melalui peraturan penerimaan :
*
Peraturan paten dan Hak Cipta
*
Hak Usahanya Eksklusif :
·
Memberikan Hak Monopoli kepada
perusahaan dalam suatu kegiatan tertentu
·
Menentukan harga atau tarif
yang rendah terhadap barang yang diproduksinya.
III.
PASAR
MONOPOLISITIK
Pasar
Monopolistik yaitu :
Pasar yang berada
diantara dua jenis pasar yang ekstrim, yaitu Persaingan Sempurna dan Monopoli,
oleh karena itu sifatnya mengandung unsur – unsur sifat persaingan sempurna.
Suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang
mengahasilkan barang yang berbeda corak (diffeentiated products)
Ciri-ciri Pasar Persaingan Monopolistik
- Terdapat banyak perusahaan yang menjual yang saling
bersaing untuk memperebutkan sejumlah konsumen yang sama, atau menjual
barang yang sejenis dengan ciri khusus.
- Mengandung unsur persaingan, karena produk yang sejenis,
dan mengandung unsur monopoli, karena ciri khusus yang dimiliki produk
tersebut
- Diferensiasi produk. Masing –masing perusahaan
mengahasilkan produk yang berbeda sedikit dengan produk yang dihasilkan
oleh perusahaan lainnya. Oleh karena itu setiap perusahaan bukan sebagai
penerima harga (price taker) melainkan pembuat harga (price maker)
- Kebebasan keluar masuk. Setiap
perusahaan dapat memasuki atau meninggalkan pasar tersebut tanpa hambatan
apapun. Oleh karena itu jumlah perusahaan di pasar ini mengalami
penyesuaian sampai laba yang ada terdorong nol (laba normal / laba profit)
Diferensiasi Produk
Dalam persaingan monopolistik
,produk-produk yang dihasilkan meskipun mirip ,tetapi tidak identik.Contoh
diferensiasi produk misalnya:rokok,sabun,dll.
Ada
dua macam diferensiasi produk yaitu:
a. Diferensiasi
produk riil,variasi-variasi karakter fisik ,seperti misalnya:variasi kandungan
bahan kimia dalam dua merek deterjen.
b. Deferensiasi
produk artivisial adalah variasi yang terbatas pada kemasan,merek dan
promosi.Deferensiasi macam ini bertujuan untuk memberikan kesan kepada konsumen
bahwa merek-merek tertentu memiliki kualitas yang istimewa,walaupun
kenyataannya tidak demikian.
Iklan
Karakteristik utama
persaingan monopolistik adalah pembedaan produk(product differentiation).Agar
konsumen mengetahui dan mengenal produk maka konsumen perlu diberitahu mengenai
perbedaan dan cirri khas mengiklankan
produknya diberbagai mass media,baik itu media cetak maupun media elektronik.Masyarakat
dapat mengklaim jika informasi yang diadvertensikan dan tidak sesuai dengan
kenyataan produknya,hal ini bias disebut juga dengan penipuan dan merupakan
tinakan kriminal.Advertensi mempunyai
dampak menaikkan biaya produk.Karena advertensi menaikkan biaya maka advertensi
akan menggeser kurva permintaan.Efek lebih lanjut maka dengan adanya advertensi
kuantitas produk yang diminta akan lebih banyak(menaik)karena banyaknya
masyarakat konsumen yang mengetahui produk
perusahaan dan disamping itu tidak menutup kemungkinan kuantitas produk
yang dibeli konsumen akan menurun sebab adanya kenaikan biaya.
Ekuilibrium Jangka Pendek
- Perusahaan menghadapi permintaan
(kurva permintaan) yang lebih elastis dibandingkan dengan pasar monopoli.
- Perusahaan menghadapi sebagian
pasar sedang pasar monopoli seluruh pasar
- Ekuilibrium ditentukan oleh titik
dimana kurva SME memotong MR dari bawah (ME=MR)
Ekuilibrium Jangka Panjang
Jika seluruh perusahaan dalam industri persainggan
monopolistik menerima keuntungan dalam jangka pendek, perusahaan lain akan
memasuki pasar/industri tersebut, dalam jangka panjang. Hal ini menyebabkan
kurva permintaan dari masing-masing perusahaan bergeser bahwa (karena setiap
perusahaan sekarang mempunyai pangsa pasar yang lebih kecil. Hal sebaliknya
terjadi , jika perusahaan menderita kerugian dalam jangka pendek)
IV. PASAR OLIGOPOLI
Pengertian oligopoli berarti beberapa penjual akan
tetapi banyak penjual yang kecil yang sangat penting hanya dalam pasar yang
saling bergantungan.Jika disuatu tempat yang berdekatan hanya ada 2(dua) took
yang menjual produk yang sama atau mirip sama dengan tipe dan kualitas yang
sama kepada konsumen dimana satu toko menurunkan harganya maka bagaimana
kira-kira reaksi toko yang lain terhadap tindakan tersebut,apakah toko tersebut
akan bereaksi sama dengan memberikan harga jual produk yang sama ataukah akan
memberikan harga jual produk dengan harga jauh lebih murah atau malah akan
mengobralnya.
Karakeristik
·
Terdapat sedikit produsen
·
Tindakan seorang produsen akan
mempengaruhi produsen yang lain (saling ketergantungan)
·
Produk nya dapat dideferensi
dan produk stadar
·
Kondisi keluar masuk pasar
relatif sedikit.
Karena setiap perusahaan
memberikan reaksi atas kebijaksanaan/ tandakan perusahaan lain. Maka
akan sulit untuk menentukan pangsa pasar dari suatu perusahaan yang akan
dianalisisa. Oleh karena itu perlu ada asumsi-asumsi. Dan asumsi-asumsi
tersebut berbeda antara asumsi dari
seseorang dengan asumsi dari orang lain., sehingga tidak ada/ tidak
mempunyai teori umum mengenai oligopoly.
Dibawah ini akan dijelaskan perbedaan antara persaingan
oligopolistik dan persaingan monopolistik.
1. Didalam
oligopoly,masuknya perusahaan baru sangat sulit sekali dan relatif ada beberapa
perusahaan yang akan menguasai pasar.Didalam perusahaan monopolistic,masuknya
perusahaan baru sangat mudah seperti dalam persaingan sempurna dan sebagian
besar perusahaan berada dalam suasana bersaing.
2. Didalam
oligopoli,produk dapat bersifat homogin sedangkan didalam perusahaan monopolistik,produk
dapat dibedakan satu sama lain.
3. Di
dalam oligopoly,tindakan perusahaan saling bergantung satu sam alain sedangkan
didalam pasar monopolistik,sebagian besar perusahaan sama-sama bebas (tidak
bergantung=independen).
4. Didalam
oligopoli,harga relatif kaku tidak mudah berubah kecuali jika terjadi perang
harga (price war) atau kecuali jika ada harga kolusi sedangkan didalam
perusahaan monopolistic harga seringkali berubah.
Berbagai Model Dalam
Oligopoly
MODEL COURNOT
a.
Cournot memberikan asumsi bahwa
terdapat dua perusahaan yang menjual air murni.
b.
Tingkat penjualan yang
memaksimumkan keuntungan bagi setiap perusahaan terjadi pada titik tengah kurva
permintaan yang berbentuk garis lurus dan negatif (TR maksimum)
c.
Dalam memaksimumkan keuntungan
/ TR maksimum, setiap perusahaan, magasumsikan bahwa perusahaan lain akan
mempertahankan output mereka konstan.
d.
Dengan asumsi tersebut timbul
sejumlah gerakan yang mengarah ke satu titik dan gerakan balasan kedua
perusahaan sehingga masing-masing menjual 1/3 dari jumlah total air murni yang
akan dijual jika pasar berbentuk pasar persaingan murni.
MODEL EDGEWORTH
Asumsi :
a.
Terdapat dua perusahaan menjual
barang homogen dengan biaya produksi nol / sama
b.
Mempunyai kapasitas produksi
terbatas.
MODEL CHAMBERLIN
Asumsi :
a.
Sama dengan asumsi-asumsi yang
lain yang terdapat dua perusahaan
b.
Masing-masing penjual mengakui
saling bertentangan
MODEL BERTRAND
Asumsi :
a.
Yang tetap bukanlah output akan
tetapi harga perusahaan lain.
b.
Dengan anggapan bahwa produk
yang dijual homogen maka untuk merebut pangsa pasar mereka saling menurunkan
harga.
c.
Masing – masing berusaha harga
yang dibawah harga yang ditetapkan perusahaan lain (lawan). Dan berlangsung
terus hingga tetapi harga pasar persaingan sempurna = Rp 0