CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Pages

Rabu, 28 Desember 2011

Budaya Organisasi Terhadap Kinerja


Budaya Organisasi dalam Dunia Kerja
                   Jika tempo hari penulis membahas mengenai Budaya Organisasi dan Unsur pembentuk, kali ini penulis akan membahas mengenai Budaya Organisasi dalam dunia kerja. Tentunya dalam setiap kegiatan sehari-hari baik didalam perusahaan maupun kehidupan di lingkungan, kita memiliki budaya organisasi yang berbeda-beda. Nah,, budaya sendiri merupakan cara hidup dalam suatu bentuk organisasi. Budaya dari setiap organisasi yang berbeda-beda, itu yang membedakan budaya yang satu dengan yang lain baik dalam berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya dapat mengikat anggota kelompok menjadi satu-kesatuan pandangan sehingga tercopta keseragaman berperilaku dan bertindak.
                   Budaya organisasi berkaitan erat dengan pemberdayaan karyawan (employee empowerment) di suatu perusahaan. Semakin kuat budaya organisasi maka semakin kuat dorongan karyawan untuk maju bersama dengan perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, pengenalan, penciptaan, danpengembangan budaya organisasi dalam suatu perusahaan mutlak diperlukan dalam rangka membangun perusahaan yang efektif dan efisien sesuai dengan misi dan visi yang hendak dicapai.Dengan demikian antara budaya organisasi dan budaya perusahaan saling terkait kareana kedua-keduanya ada kesamaan, meskipun dalam budaya perusahaan terdapat hal-hal khusus seperi gaya manajemen dan system manajemen dan sebagainya, namun semuanya masih tetap dalamrangkaian budaya organisasi.
Ciri-Ciri Perusahaan Yang Budaya Organisasinya Dapat Meningkatkan/Menurunkan Kinerja Organisasi.
Ciri-ciri tsb sbb:
1.                 Peranan Kepemimpinan Pemimpin puncak sangat berperan dalam melakukan perubahan2 budaya organisasi bila memungknkan. Setiap pemimpin baru menciptakan tim yang membangun visi baru & perangkat strategi untuk mencapai strategi ts. Setiap pemimpin baru berhasil meyakinkan kelompok & individu penting dalam perusahaan untuk mengikat mereka pada arah baru & selanjutnya memberikan energi untuk mewujudkannya. Akhirnya, anggota organisasi membantu melakukan semua perubahan dalam strategi,produk, struktur, kebijakan, personil & budaya.
2.              Para manajer peduli tehadap konstiuen utama yaitu; pelanggan ,pemegang saham, karyawan & lainnya. Keinginan para pelanggan dipenuhi terutama menyangkut produk/jasa yang diinginkan pelanggan. Keuntungan pemegang saham sangat diperhatikan serta kesejahteraan & karier para karyawan dipenuhi
3.               Menghargai orang atau proses yang dapat menciptakan perubahan yang bermanfaat. Inisiatif pimpinan atau anggota organisasi untuk melakukan inovasi & produk baru dihargai. Demikian pula dalam melakukan perubahan budaya dalam mengantisipasi perubahan lingkungan selalu dihargai
4.             Organisasi memiliki budaya kuat & adaptif terhadap perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan diantisipasi dengan membuat penyesuaian budaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Kuatnya budaya organisasi juga sangat membantu untuk meningkatkan kinerja perusahaan
5.              Nilai-nilai & keyakinan yang menjadi budaya organisasi dianut, dihayati & dilaksanakan secara bersama & konsisten oleh pimpinan & anggota orgnaisasI
6.             Perusahaan melakukan deversifikasi usaha atau tidak tergantung pada satu jenis produk
Sedangkan ciri-ciri perusahaan yang budaya organisasinya menurunkan kinerja organisasi sbb:
1)               Pemimpin perusahaan termasuk para manajer lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri, kelompok kerja mereka & produk2 tertentu. Sedangkan kepentingan pelanggan, pemilik saham & karyawan diabaikan
2)            Pemimpin & para manajer merasa angkuh & birokratis. Mereka tidak tanggap terhadap perubahan lingkungan & merasa puas dengan prosedur & produk yang dihasilkan
3)             Kurang menghargai inisiatif perorangan untuk melakukan perubahan budaya yang bermanfaat
4)           Nilai-nilai & keyakinan yang menjadi budaya organisasi kurang dianut, kurang dihayati & kurang dilaksanakan oleh anggota organisasi
5)            Perusahaan kurang melakukan deversivikasi usaha
6)           Para manajer merasa bahwa tradisi mereka yang istimewa sangat superior
7)            Para manajer tidak menghargai kepemimpinan & karyawan di semua tingkat yang bertanggung jawab. Mereka cenderung melumpuhkan inisiatif & inovasi sentralistis.
Ada 3 pendekatan dalam mengukur suatu hubungan antara budaya dengan peningkatan kinerja, yaitu:
a.              Strong Culture
Dicirikan dg. Situasi :
Ada hubungan antara budaya kuat dg kinerja unggul. Seluruh manager memegang nilai2 umum & memiliki pola perilaku & praktek yg konsisten. Setiap karyawan baru dpt menyerap nilai dengan sangat cepat.
Dari pendekatan ini keterkaitan budaya organisasi dg kinerja  perusahaan adalah dalam hal :
a)            Penyesuaian tujuan (Goal Allignment)
budaya menjadi ikatan yg membimbing kelompok dalam organisasi menuju arah yg sama
b)           Memberi motivasi pd karyawan
nilai2 diyakini bersama & mampu mencitakan lingkungan kerja kondusif shg karyawan menjadi punya komitmen, dihargai, loyal akhirnya motivasi kerja tinggi
c)             Sebagai kontrol & menciptakan struktur perusahaan

b.             Strategycally Appropriate Culture
Dicirikan pd situasi :
v  Budaya perusahaan kuat, kinerja perusahaan lemah.
v  Menekan kesesuaian ant budaya perusahaan dg lingkungan usaha.
v  Kinerja ekonomi perusahaan unggul dalam jangka pendek & menengah, pd saat budaya & strategi masih sesuai dg lingkungan bisnis
v  Strategi tidak sesuai & kinerja perusahaan turun, krn perubahan lingkungan bisnis

c.               Adaptive Culture
Dicirikan :
Ø  Kinerja perusahaan jangka panjang unggul, mampu mengantisipasi & mengadaptasi perubahan lingkungan
Ø  Dasar dr proses penciptaan budaya adaptive adalah kepemimpinan efektif (effective leadership).
*           Fungsi utama dr kepemimpinan adalah menghasilkan perubahan & bila budaya dpt mendorong perubahan mk dpt dihasilkan karakteristik : risk taking, inisiatif, komunikasi & motivasi ( dasar menciptakan budaya adaptive)
Contoh Budaya Organisasi dalam Dunia Kerja
                         Contoh budaya organisasi dalam dunia kerja adalah adanya kedisiplinan. Sebuah perusahaan, misalnya terkenal dengan disiplinnya terhadap waktu, pembagian kerja dan kinerja masing-masing divisi. Semua karyawan akan menerapkan sikap yang disiplin terhadap cara kerja mereka, sehingga budaya disiplin  akan  melekat dalam diri mereka.
                         Masih banyak lagi budaya organisasi yang cukup menarik untuk kita ketahui. Berikut beberapa contoh budaya organisasi dalam dunia kerja di negara maju:
v  Amerika Serikat
Budaya organisasi orang Amerika terkait dengan inovasi. Jadi mereka akan menciptakan berbagaiinovasi dalam meningkatkan kemajuan perusahaan mereka. Orang Amerika juga menganut budaya organisasi kapitalisme, yaitu memupuk kekayaan sendiri, serta menganut prinsipkepemimpinan dan budaya feodal yang mengutamakan perbedaan harkat dan martabat antarpetinggi dan bawahan, atasan dan karyawan.

v  Jepang
 Jepang dikenal dengan budaya on time alias tepat waktu dan sangat menghargai waktu. Orang  Jepang sangat setia pada perusahaan dan menghargai pendapat orang lain. Budaya organisasi orang  Jepang disebut dengan Kaizen, yang artinya penyempurnaan berkesinambungan, yang melibatkansemua anggota dalam hirarki perusahaan, baik manajemen maupun karyawan.
Metode Kaizen ini dilakukan dengan mengubah cara kerja karyawan sehingga karyawan bekerja lebih produktif, tidak terlalu melelahkan, lebih efisien, dan aman, serta memperbaiki peralatandan memperbaiki prosedur kerja perusahaan.
                   Budaya organisasi itu merupakan suatu hal yang sangat penting bagi tiap perusahana dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat pada masa sekarang ini. Hal ini dikarenakan, budaya organisasi akan memberikan karakter yang kuat bagi perusahaan, dapat memberikan sebuah sistem kerja, pola pikir dan bertindak dan juga cara mengahadapi sesuatu yang tentu saja akan unik dibandingkan dengan perusahaan yang lain. Perusahaan yang memiliki budaya kerja yang kuat, identik, original dan berkarakter akan cenderung mudah bersaing dalam pasar karena memiliki ´jiwa yang kuat.
                   Budaya organsiasi tidak perlu di sesuaikan dengan kondisi lingkungan bisnis perushaana tersebut, karena jika disesuaikan  dengan  sengaja  maka nantinya menjadi tidak sesuai dengan core asli budaya organisasi dari perusahaan yang telah ada sehingga akan tumbuh dengan memberikan dampak yang negatif bagi keberlangsungana perusahaan itu sendiri.
                   Budaya Organsasi akan sangat membantu perusahaan ketika perusahaan tersebut sedang mengalami tekanan keras dari luar atau dalam. Misal  persaiangan dengan para kompetitor yang ada,  yang mana dikarenakan budaya organisasi yang kuat akan memberikan kekuatan . Pentingnya sebuah budaya organisasi yang kuat dari tiap-tiap perusahaan merupakan hal yang harus dimiliki, dengan demikian setidaknya perusahaan akan memiliki karakter yang kuat di dalamnya.
                         Dengan demikian budaya organisasi perusahaan itu sangatlah beraneka ragam dan terbentuknya pun secara sepontanitas. Mengapa demikian???,,, karena setiap karakter manusia atau indvidu memiliki karakter  yang  berbeda-beda, atau disebabkan faktor lokasi dimana perusahaan itu berdiri dan dari Negara mana pendiri perusahaan itu, ini merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap karakter tersebut untuk terbentukanya sebuah budaya orgaisasi suatu perusahaan. Budaya organisasi memberikan sebuah karakter yang sadar atau tidak di sadari oleh setiap individu dalam perusahaan tersebut, yang memberikan sebuah peran yang identik dalam menghasilan sebuah kesatuan karakter yang kuat. Dan juga hal ini di pengaruhi dari faktor cara pandang visi, misi dan tujuan yang akan mereka buat untuk perusahaan tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar