Budaya Organisasi
dalam Dunia Kerja
Jika tempo hari penulis
membahas mengenai Budaya Organisasi dan Unsur pembentuk, kali ini penulis akan
membahas mengenai Budaya Organisasi dalam dunia kerja. Tentunya dalam setiap
kegiatan sehari-hari baik didalam perusahaan maupun kehidupan di lingkungan, kita
memiliki budaya organisasi yang berbeda-beda. Nah,, budaya sendiri merupakan
cara hidup dalam suatu bentuk organisasi. Budaya dari setiap organisasi yang
berbeda-beda, itu yang membedakan budaya yang satu dengan yang lain baik dalam
berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya dapat mengikat
anggota kelompok menjadi satu-kesatuan pandangan sehingga tercopta keseragaman
berperilaku dan bertindak.
Budaya organisasi berkaitan
erat dengan pemberdayaan karyawan (employee empowerment) di suatu perusahaan. Semakin
kuat budaya organisasi maka semakin kuat dorongan karyawan untuk maju bersama
dengan perusahaan. Berdasarkan
hal tersebut, pengenalan, penciptaan, danpengembangan budaya
organisasi dalam suatu perusahaan mutlak diperlukan dalam rangka membangun perusahaan yang
efektif dan efisien sesuai dengan misi dan visi yang hendak dicapai.Dengan demikian antara budaya organisasi dan budaya
perusahaan saling terkait kareana kedua-keduanya ada kesamaan,
meskipun dalam budaya perusahaan terdapat hal-hal khusus seperi gaya manajemen dan system manajemen dan sebagainya, namun
semuanya masih tetap dalamrangkaian budaya organisasi.
Ciri-Ciri Perusahaan Yang Budaya Organisasinya Dapat
Meningkatkan/Menurunkan Kinerja Organisasi.
Ciri-ciri tsb sbb:
1.
Peranan Kepemimpinan
Pemimpin puncak sangat berperan dalam melakukan perubahan2 budaya organisasi
bila memungknkan. Setiap pemimpin baru menciptakan tim yang membangun visi baru
& perangkat strategi untuk mencapai strategi ts. Setiap pemimpin baru
berhasil meyakinkan kelompok & individu penting dalam perusahaan untuk
mengikat mereka pada arah baru & selanjutnya memberikan energi untuk
mewujudkannya. Akhirnya, anggota organisasi membantu melakukan semua perubahan
dalam strategi,produk, struktur, kebijakan, personil & budaya.
2.
Para manajer peduli tehadap
konstiuen utama yaitu; pelanggan ,pemegang saham, karyawan & lainnya.
Keinginan para pelanggan dipenuhi terutama menyangkut produk/jasa yang
diinginkan pelanggan. Keuntungan pemegang saham sangat diperhatikan serta
kesejahteraan & karier para karyawan dipenuhi
3.
Menghargai orang atau proses
yang dapat menciptakan perubahan yang bermanfaat. Inisiatif pimpinan atau
anggota organisasi untuk melakukan inovasi & produk baru dihargai. Demikian
pula dalam melakukan perubahan budaya dalam mengantisipasi perubahan lingkungan
selalu dihargai
4.
Organisasi memiliki budaya
kuat & adaptif terhadap perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan
diantisipasi dengan membuat penyesuaian budaya untuk meningkatkan kinerja
perusahaan. Kuatnya budaya organisasi juga sangat membantu untuk meningkatkan
kinerja perusahaan
5.
Nilai-nilai & keyakinan
yang menjadi budaya organisasi dianut, dihayati & dilaksanakan secara
bersama & konsisten oleh pimpinan & anggota orgnaisasI
6.
Perusahaan melakukan
deversifikasi usaha atau tidak tergantung pada satu jenis produk
Sedangkan ciri-ciri perusahaan yang budaya organisasinya
menurunkan kinerja organisasi sbb:
1)
Pemimpin perusahaan termasuk
para manajer lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri, kelompok kerja mereka
& produk2 tertentu. Sedangkan kepentingan pelanggan, pemilik saham &
karyawan diabaikan
2)
Pemimpin & para manajer
merasa angkuh & birokratis. Mereka tidak tanggap terhadap perubahan
lingkungan & merasa puas dengan prosedur & produk yang dihasilkan
3)
Kurang menghargai inisiatif
perorangan untuk melakukan perubahan budaya yang bermanfaat
4)
Nilai-nilai & keyakinan
yang menjadi budaya organisasi kurang dianut, kurang dihayati & kurang
dilaksanakan oleh anggota organisasi
5)
Perusahaan kurang melakukan
deversivikasi usaha
6)
Para manajer merasa bahwa
tradisi mereka yang istimewa sangat superior
7)
Para manajer tidak
menghargai kepemimpinan & karyawan di semua tingkat yang bertanggung jawab.
Mereka cenderung melumpuhkan inisiatif & inovasi sentralistis.
Ada 3 pendekatan dalam mengukur suatu hubungan antara budaya
dengan peningkatan kinerja, yaitu:
Dicirikan dg. Situasi :
Ada hubungan antara budaya kuat dg
kinerja unggul. Seluruh manager memegang nilai2 umum & memiliki pola perilaku
& praktek yg konsisten. Setiap karyawan baru dpt menyerap nilai dengan sangat
cepat.
Dari pendekatan ini keterkaitan
budaya organisasi dg kinerja perusahaan adalah dalam hal :
a)
Penyesuaian
tujuan (Goal Allignment)
budaya menjadi ikatan yg membimbing kelompok dalam
organisasi menuju arah yg sama
b)
Memberi
motivasi pd karyawan
nilai2 diyakini bersama & mampu mencitakan
lingkungan kerja kondusif shg karyawan menjadi punya komitmen, dihargai, loyal
akhirnya motivasi kerja tinggi
c)
Sebagai kontrol
& menciptakan struktur perusahaan
b.
Strategycally Appropriate Culture
Dicirikan pd situasi :
v Budaya perusahaan kuat, kinerja perusahaan lemah.
v Menekan kesesuaian ant budaya perusahaan dg lingkungan usaha.
v Kinerja ekonomi perusahaan unggul dalam jangka pendek &
menengah, pd saat budaya & strategi masih sesuai dg lingkungan bisnis
v Strategi tidak sesuai & kinerja perusahaan turun, krn
perubahan lingkungan bisnis
c.
Adaptive Culture
Dicirikan :
Ø Kinerja perusahaan jangka panjang unggul, mampu
mengantisipasi & mengadaptasi perubahan lingkungan
Ø Dasar dr proses penciptaan budaya adaptive adalah
kepemimpinan efektif (effective leadership).
Fungsi utama dr
kepemimpinan adalah menghasilkan perubahan & bila budaya dpt mendorong
perubahan mk dpt dihasilkan karakteristik : risk taking, inisiatif, komunikasi
& motivasi ( dasar
menciptakan budaya adaptive)
Contoh Budaya
Organisasi dalam Dunia Kerja
Contoh budaya organisasi dalam dunia kerja
adalah adanya kedisiplinan. Sebuah perusahaan, misalnya terkenal dengan disiplinnya terhadap
waktu, pembagian kerja dan kinerja masing-masing divisi. Semua karyawan akan menerapkan sikap yang disiplin
terhadap cara kerja mereka, sehingga budaya disiplin akan melekat
dalam diri mereka.
Masih banyak lagi budaya organisasi yang
cukup menarik untuk kita ketahui. Berikut beberapa contoh budaya organisasi dalam
dunia kerja di negara maju:
v
Amerika Serikat
Budaya organisasi orang Amerika terkait
dengan inovasi. Jadi mereka akan menciptakan berbagaiinovasi dalam meningkatkan kemajuan perusahaan mereka. Orang Amerika
juga menganut budaya organisasi kapitalisme, yaitu memupuk kekayaan
sendiri, serta menganut prinsipkepemimpinan dan budaya feodal yang mengutamakan
perbedaan harkat dan martabat antarpetinggi dan bawahan, atasan dan karyawan.
v
Jepang
Jepang dikenal
dengan budaya on time alias tepat waktu dan sangat menghargai waktu.
Orang Jepang sangat setia pada perusahaan dan menghargai
pendapat orang lain. Budaya organisasi orang Jepang disebut
dengan Kaizen, yang artinya penyempurnaan berkesinambungan, yang melibatkansemua anggota dalam hirarki perusahaan, baik
manajemen maupun karyawan.
Metode
Kaizen ini dilakukan dengan mengubah cara kerja karyawan sehingga karyawan
bekerja lebih produktif, tidak
terlalu melelahkan, lebih efisien, dan aman, serta memperbaiki peralatandan memperbaiki prosedur kerja perusahaan.
Budaya
organisasi itu merupakan suatu hal yang sangat penting bagi tiap perusahana
dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat pada masa sekarang ini. Hal
ini dikarenakan, budaya organisasi akan memberikan karakter yang kuat bagi perusahaan, dapat memberikan
sebuah sistem kerja, pola pikir dan
bertindak dan juga cara mengahadapi sesuatu yang tentu saja akan unik dibandingkan dengan
perusahaan yang lain. Perusahaan yang memiliki budaya kerja yang kuat, identik, original dan
berkarakter akan cenderung mudah bersaing dalam pasar karena memiliki ´jiwa yang kuat.
Budaya
organsiasi tidak perlu di sesuaikan dengan kondisi lingkungan bisnis
perushaana tersebut, karena jika disesuaikan dengan sengaja
maka nantinya menjadi tidak sesuai dengan
core asli budaya organisasi dari perusahaan yang telah ada sehingga
akan tumbuh dengan memberikan dampak yang negatif bagi keberlangsungana perusahaan itu sendiri.
Budaya
Organsasi akan sangat membantu perusahaan ketika perusahaan tersebut sedang mengalami tekanan keras dari luar atau dalam. Misal persaiangan dengan para kompetitor yang ada, yang mana dikarenakan budaya organisasi yang
kuat akan memberikan kekuatan . Pentingnya sebuah budaya organisasi yang kuat dari
tiap-tiap perusahaan merupakan hal yang harus dimiliki, dengan demikian setidaknya
perusahaan akan memiliki karakter yang kuat di dalamnya.
Dengan demikian budaya organisasi perusahaan
itu sangatlah beraneka ragam dan terbentuknya pun secara sepontanitas. Mengapa demikian???,,, karena
setiap karakter manusia atau indvidu memiliki karakter yang berbeda-beda,
atau disebabkan faktor lokasi dimana perusahaan itu berdiri dan dari Negara mana pendiri
perusahaan itu, ini merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap karakter tersebut untuk
terbentukanya sebuah budaya orgaisasi suatu perusahaan. Budaya organisasi memberikan sebuah karakter
yang sadar atau tidak di sadari oleh setiap individu dalam perusahaan tersebut, yang memberikan sebuah
peran yang identik dalam menghasilan sebuah kesatuan karakter yang kuat. Dan
juga hal ini di pengaruhi dari
faktor cara pandang visi, misi dan tujuan yang akan mereka buat untuk perusahaan tersebut.